Program Doktor Psikologi Universitas Airlangga

“Ketika Perempuan Menempuh Pendidikan Doktoral:

Strategi Mengelola Peran dan Tanggungjawab Keluarga, Pekerjaan, serta Tugas Belajar”

 

Sabtu 25 April 2020, dalam rangka memperingati Hari Kartini, Program Studi Doktor Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga melaksanakan satu kegiatan yang bermuatan pengabdian kepada masyarakat, dalam bentuk seminar yang melibatkan beberapa orang alumni. Seminar yang diberi judul “Ketika Perempuan Menempuh Pendidikan Doktoral: Strategi Mengelola Peran dan Tanggungjawab Keluarga, Kerja, serta Tugas Belajar” ini bermaksud untuk memberikan pendampingan pada para perempuan di seluruh Indonesia, baik yang sedang maupun akan menempuh pendidikan doktoral untuk tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan selama masa studi. Mengingat di masa pandemi Covid-19 ini semua aktivitas harus dilakukan dari rumah, maka seminar ini dikemas dalam bentuk webinar, melalui aplikasi “zoom”.

Dipandu oleh Dr. Weni Endahing Warni, M.Psi., Psikolog, lulusan ke-31 selaku moderator, webinar ini menghadirkan lima orang narasumber, yaitu: (1) Dr. Nurul Hartini, M.Kes., Psikolog, Dekan Fakultas Psikologi UNAIR; (2) Kolonel Laut (KH/W) Dr. Wiwin Dwi Handayani, M.Si., Psikolog, Kepala Dinas Psikologi TNI AL yang merupakan lulusan ke-42; (3) Dr. Haerani Nur, M.Si., Ketua Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Negeri Makassar, lulusan ke-26; (4) Dr. Evi Kurniasari Purwaningrum, M.Psi., Psikolog, Kepala Unit Penjaminan Mutu Fakultas Psikologi Untag 1945 Samarinda; dan (5) Dr. Nur Ainy Fardana Nawangsari, M.Si., Psikolog, Wakil Dekan 1 Fakultas Psikologi UNAIR yang juga lulusan ke-2 prodi ini. Disamping kelima narasumber, Koordinator Prodi Doktor Psikologi UNAIR, Dr. Wiwin Hendriani, M.Si., juga memberikan materi singkat terkait topik webinar, tentang pentingnya resiliensi akademik bagi mahasiswa doktoral.

Webinar ini diikuti oleh sekitar 130 orang peserta dari berbagai wilayah di Indonesia, diantaranya: Aceh, Padang, Palembang, Jakarta, Jogjakarta, Semarang, Samarinda, Makassar, Manado, Bali, Mataram, Kupang, Maluku, dsb. Peserta juga terdiri dari beragam latar belakang, mulai dari mahasiswa S1 hingga S3 di berbagai jurusan dan institusi, para akademisi, praktisi kesehatan, pekerja sosial, juga pegawai negeri sipil dari sejumlah instansi.

Alur pelaksanaan webinar diawali dari paparan singkat “Peran Komprehensif Kartini Masa Kini” oleh Dr. Nurul Hartini yang mengantarkan peserta untuk menyadari sedemikian besarnya peran dan tanggung jawab perempuan, baik dalam keluarga, di masyarakat, juga lingkungan pekerjaan. Sekian banyak tugas dan kewajiban yang harus dipenuhi, membuat perempuan harus mampu mengelola diri dengan sebaik mungkin ketika akan menempuh pendidikan pada jenjang tertinggi, yang tuntutannya juga luar biasa.

Materi pertama ini kemudian disambung oleh paparan Dr. Wiwin Hendriani yang menjelaskan bahwa proses pendidikan doktoral memiliki berbagai tantangan yang tidak mudah dilalui oleh mahasiswa. Hal ini membuat tidak seluruh mahasiswa doktoral mampu menyelesaikan pendidikannya dengan baik. Banyak yang pada akhirnya menghabiskan waktu lama, energi dan materi yang juga terkuras, sehingga tidak sedikit yang kemudian mengalami tekanan psikologis hingga bahkan tidak mampu menyelesaikan studi. Berdasarkan hasil sejumlah riset pada mahasiswa doktoral di berbagai negara, diketahui bahwa tingkat stres yang lebih tinggi cenderung ditunjukkan oleh mahasiswa perempuan. Hal ini karena mereka juga memiliki tanggung jawab besar dalam keluarga, sebagai ibu, istri yang umumnya sekarang juga bekerja, dan beberapa diantaranya juga menjalankan peran sosial lain seperti merawat orangtua. Tanggung jawab yang beragam dan saling tumpang tindih tersebut akan memunculkan konflik antara peran pribadi dan peran akademik yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis, sehingga pada akhirnya berkonsekuensi pada kelancaran dan lamanya waktu dalam menyelesaikan studi. Di tengah kondisi ini, resiliensi akademik yang merupakan kemampuan individu untuk menghadapi kejatuhan (setback) dan mengelola stres atau tekanan secara efektif pada berbagai situasi akademik menjadi sangat penting untuk dimiliki. Menumbuhkannya, para perempuan yang tengah menempuh studi doktoral perlu menggunakan kekuatan internal maupun eksternalnya dengan tepat, agar dapat mengatasi berbagai pengalaman negatif, menekan dan menghambat selama proses belajar, sehingga ia mampu beradaptasi dan melaksanakan setiap tuntutan akademik dengan baik.

     

Selesai pemaparan materi kedua, webinar dilanjutkan dengan sesi berbagi pengalaman studi dari keempat narasumber alumni, tentang berbagai tantangan yang pernah ditemui masing-masing selama masa pendidikan, serta bagaimana kemudian satu per satu persoalan yang ditemui dalam studi tersebut berhasil diselesaikan. Keempat narasumber, Dr. Wiwin Dwi Handayani, Dr. Haerani Nur, Dr. Evi Kurniasari, dan Dr. Nur Ainy Fardana menutup sharing-nya dengan membagikan strategi dilakukan dalam menghadapi naik-turunnya kondisi psikologis yang pernah dirasakan, hingga pada akhirnya dapat menuntaskan studi dengan tepat waktu, di tengah sekian banyak peran dan tanggung jawab lain yang juga harus tetap dilaksanakan selama studi.

Tidak hanya antusias, secara umum peserta juga memberikan umpan balik yang positif terhadap pelaksanaan kegiatan webinar ini. Prodi sendiri berharap, semoga meski dikemas secara sederhana, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini tetap mampu memberikan manfaat. Semoga semangat belajar yang disebarkan, upaya tangguh yang telah dibagikan untuk berjuang optimal dalam studi, tips maupun strategi yang telah tersampaikan dapat membantu menguatkan para perempuan yang sedang menempuh perjalanan studinya, maupun yang sedang bersiap untuk menjalaninya.

*Materi webinar dapat diunduh di sini.