Sabtu 27 Juni 2020, dalam rangka menyambung rantai pengabdian kepada masyarakat, khususnya melalui pendampingan psikologis di masa pandemi Covid-19 ini, Program Studi Doktor Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga kembali melaksanakan webinar yang melibatkan peran serta beberapa orang alumni. Webinar yang diberi judul “Mengoptimalkan Pengasuhan Anak pada Ibu Bekerja: Persiapan Menuju Rutinitas New Normal” ini bermaksud untuk memberikan psikoedukasi kepada para ibu bekerja yang saat ini dalam proses menuju atau bahkan telah mulai kembali bekerja di luar rumah, meninggalkan putra-putrinya yang masih belum masuk sekolah, setelah beberapa bulan beraktivitas bersama selama masa WFH dan SFH.
Dipandu oleh Reza Lidia Sari, S.Psi., M.Si, dosen Fakultas Psikologi UNAIR yang sekaligus merupakan Sekretaris Prodi Doktor Psikologi selaku moderator, webinar ini menghadirkan tiga orang narasumber utama, yaitu: (1) Dr. Primatia Yogi Wulandari, M.Si., Psikolog, Ketua Departemen Psikologi Pendidikan dan Perkembangan Fakultas Psikologi UNAIR yang merupakan lulusan ke-40; (2) Dr. Rr. Amanda Pasca Rini, M.Si., Psikolog, Ketua Program Studi Magister Psikologi UNTAG 1945 Surabaya, lulusan ke-12; dan (3) Dr. Rini Sugiarti, M.Si., Psikolog, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Semarang / USM, yang merupakan lulusan ke-6 dari prodi ini. Disamping ketiga narasumber, Koordinator Prodi Doktor Psikologi UNAIR, Dr. Wiwin Hendriani, S.Psi., M.Si., juga memberikan materi pengantar, tentang tantangan pengasuhan anak di era digital.
Webinar ini diikuti oleh kurang lebih 130 orang peserta dari berbagai wilayah di Indonesia, diantaranya: Medan, Padang, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Samarinda, Balikpapan, Manado, Mamuju, Kendari, Lombok, Kupang, dsb. Peserta juga terdiri dari beragam latar belakang, mulai dari mahasiswa S1 hingga S3 di berbagai jurusan dan institusi, ibu rumah tangga, para akademisi, guru, dokter, pekerja sosial, juga pegawai swasta maupun aparatur sipil negara dari sejumlah instansi.
Alur pelaksanaan webinar diawali dari pembukaan oleh Wakil Dekan III Fakultas Psikologi UNAIR, Dr. Dewi Retno Suminar, M.Si., Psikolog, yang menegaskan peran serta Prodi Doktor Psikologi UNAIR dalam mengambil bagian mendampingi masyarakat saat menghadapi berbagai isu/fenomena, seperti di masa pandemic yang panjang ini. Pendampingan yang dimaksud dilaksanakan oleh prodi melalui berbagai aktivitas luring maupun daring, di luar fungsi utamanya sebagai tempat belajar bagi para calon doktor psikologi yang ada di Universitas Airlangga.
Pembukaan dari wakil pimpinan fakultas tersebut dilanjutkan dengan paparan pengantar singkat oleh KPS S3, Dr. Wiwin Hendriani yang menjelaskan konteks tumbuh kembang anak di era digital, untuk membantu orangtua semakin menyadari berbagai tantangan dalam pengasuhan anak yang perlu ditindaklanjuti, di tengah tugas lain sebagai seorang perempuan yang bekerja. Diulas dalam paparan ini bagaimana lingkungan tumbuh kembang anak saat ini menjadi semakin kompleks, karena contoh/model pengelolaan psikologis dan sumber-sumber stimulasi perilaku menjadi sedemikian luas, dari berbagai arah. Bukan hanya dari lingkungan sosial tempat anak berinteraksi secara langsung sehari-hari, namun juga dari berbagai media digital yang begitu mudah terakses setiap saat, nyaris tanpa penyaring.
Memang tidak semua yang tertayang di media digital akan berpengaruh buruk. Ada banyak hal baik, beragam informasi yang bermanfaat, serta fasilitas-fasilitas yang membantu anak untuk belajar, menyelesaikan pekerjaan, atau memenuhi kebutuhan tertentu dengan cara-cara yang tepat. Namun demikian, dengan gaya hidup masyarakat saat ini yang semakin lekat dengan perangkat teknologi, frekuensi dan durasi waktu akses terhadap smartphone yang sedemikian tinggi, sementara keterbukaan informasi di dalamnya juga sedemikian luas sehingga kadang yang negatif pun tanpa sengaja ikut terakses, maka media digital juga memiliki sisi lain yang memuat berbagai macam risiko, dari yang ringan hingga sangat berat. Dan risiko-risiko ini tentu perlu diantisipasi dalam proses pengasuhan anak, sesibuk apapun tugas ibu, agar nantinya tidak benar-benar menimbulkan persoalan yang berdampak negative terhadap tumbuh kembang anak.
Usai pengantar dari KPS, webinar dilanjutkan dengan paparan materi dari Dr. Primatia Yogi yang menyampaikan tentang bagaimana membangun komunikasi positif bersama anak. Diawali dari ajakan untuk menyamakan persepsi tentang prinsip penting dalam berkomunikasi secara positif, Dr. Mima (panggilan beliau) kemudian memberikan lima strategi dalam menerapkannya, yaitu: (1) Mengupayakan posisi yang sejajar dan kontak mata; (2) ‘Hadir’ penuh dalam berkomunikasi; (3) Menyimak sebelum berbicara; (4) Memperhatikan bahasa nonverbal; dan (5) Menghargai serta memberikan apresiasi. Narasumber pertama ini melengkapi penjelasannya dengan cukup banyak contoh sehingga peserta yang berasal dari beragam latar belakang (tidak hanya psikologi) dapat memahami setiap penjelasan dengan baik.
Narasumber kedua, Dr. Amanda Pasca Rini menyambung rangkaian sharing dengan memaparkan tentang strategi mengelola kerja dan pengasuhan anak. Dua konsep yang menjadi dasar dari strategi ini adalah tentang peran dan pengelolaannya, serta bagaimana mengoptimalkan work-life balance bagi para ibu yang bekerja. Berdasarkan dua pemahaman konseptual tersebut strategi mengelola kerja dan pengasuhan anak yang dikemukakan oleh Dr. Amanda terdiri dari: (1) Disiplin menjaga komitmen; (2) Menetapkan prioritas secara tepat; (3) Memberikan ‘kehidupan’ pada aktivitas yang dilakukan; serta (4) Membangun sinergi dengan sumber daya / support system yang dimiliki.
Narasumber terakhir, Dr. Rini Sugiarti menutup rangkaian materi webinar ini dengan berbagi tentang bagaimana kiat mengoptimalkan berbagai potensi anak. Dr. Rini mengawali uraiannya dengan menyamakan persepsi tentang anak, kemudian bergeser paparan ke tinjauan konseptual mengenai potensi, setelah itu mengakhiri penjelasannya dengan membahas beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orangtua dalam mengoptimalkan potensi anak, diantaranya: (1) Pentingnya mengevaluasi mindset pengasuhan; (2) Menempatkan anak sebagai pribadi yang otonom; (3) Mengimbangi stimulasi potensi dengan membentuk karakter positif anak sejak dini; (4) Mengajarkan anak berpikir alternative; (5) Menghargai setiap proses belajar yang dilakukan anak; dan (6) Memberikan apresiasi terhadap sekecil apapun progress yang mampu ditunjukkan oleh anak.
Tidak hanya antusias, secara umum peserta juga memberikan umpan balik yang positif terhadap pelaksanaan kegiatan webinar ini. Begitu banyak pertanyaan disampaikan hingga waktu webinar yang sedianya hanya 2 jam menjadi bertambah sampai 3 jam, selesai pada pukul 16.00 WIB. Prodi berharap, semoga meski dikemas secara sederhana, kegiatan pengabdian dalam bentuk psikoedukasi ini terus mampu memberikan manfaat dan dampak positif yang seluas mungkin bagi masyarakat.
Catatan:
File materi yang tersampaikan dalam kegiatan ini dapat diunduh di sini:
WEBINAR BAKTI ALUMNI II – 27 JUNI 2020
WEBINAR BAKTI ALUMNI II – MEMBANGUN KOMUNIKASI POSITIF
WEBINAR BAKTI ALUMNI II – STRATEGI MENGELOLA KERJA & PENGASUHAN ANAK
WEBINAR BAKTI ALUMNI II – MENGEMBANGKAN POTENSI ANAK